Senin, 11 Mei 2015

Mengenal Jenis Bahan Kaos

Bagi para pelaku usaha di bidang konveksi maupun konsumen penggemar kaos pasti sudah tidak asing dengan berbagai macam jenis dan bahan kaos yang beredar di pasaran, baik yang umum maupun jenis custom. Nah bagi anda para penggemar kaos tidak ada salahnya untuk lebih mengenal bahan kaos tersebut, mari kita bahas:

1. COTTON
berbahan dasar kapas. biasanya orang bilang bilang bahan katun, yang adem, yang nyerep keringet.. wkwkwk :p
  • COMBED : serat benang lebih halus, hasil rajutan dan penampilan bahan lebih rata, menyerap keringat dan tidak panas.




Tambahan tentang bahan kaos dari om Daan Setiawan (nemu di fesbuk)

Ciri-ciri kain Combed :

-Kain lebih halus dan lembut
-Permukaan rata tanpa ada biji kapas terlihat
-Anyaman sangat rapat sehingga kain lebih kuat dan berkwalitas
-Bersifat adem, dingin dan sangat nyaman dipakai
-Terbuat dari 100% katun..

Jenis kain Combed berdasarkan ketebalan kain :
-Combed 18s, gramasi 230-240 cocok untuk kaos dewasa
-Combed 20s, gramasi 190-210 cocok untuk kaos dewasa
-Combed 24s, gramasi 170-200 cocok untuk kaos dewasa wanita
-Combed 30s, gramasi 140-160 cocok untuk kaos anak
-Combed 40s, gramasi 110-130 cocok untuk kaos bayi
-Combed 60s, gramasi 90-100 cocok untuk pakaian dalam.

Jadi jika ada kain dengan keterangan seperti ini:
Combed 20s berarti : Kain katun combed single knit terbuat dari benang 20 bergramasi190-210
 
  • CARDED : serat benang kurang halus, hasil rajutan dan penampilan bahan kurang rata, menyerap keringat dan tidak panas


 2. TC ( Teteron Cotton)
merupakan campuran dari 35% Cotton dan Polyester (Teteron) 65%
dibandingkan dengan bahan cotton, bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan, namun kelebihannya jenis bahan ini lebih tahan "shrinkage" (tidak susut atau melar) meskipun dicuci berkali-kali. bahan ini juga teksturnya lebih halus, lentur dan jatuh.


3. CVC ( COTTON VISCOSE)
merupakan campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose
Kelebihannya adalah tingkat shrinkage (susut pola) lebih kecil dibandingkan bahan Cotton.
Jenis bahan ini juga menyerap keringat.

4. POLYESTER, PE
Bahan ini terbuat dari serat sintetis. bahan dasarnya dari minyak bumi dan biasa digunakan untuk bahan plastik. Jenis bahan ini tidak menyerap keringat dan tentu saja panas ketika digunakan.
Kelebihannya jenis bahan ini tidak susut.


Selain mengenal bahan kaos diatas, blog cara sablon kaos juga akan coba mengulas istilah-istilah umum dalam dunia konveksi sebagai berikut:

UKURAN BENANG:

Hal ini perlu karena untuk mengetahui ketebalan bahan sehingga bisamenentukan ketebalan kaos yang kita inginkan. Ketebalan dalam dunia textile dikenal dengan gramasi Gramasi (Gram/ M2) alias bobot yang didapat dalam 1 M2 bahan.

Berikut beberapa ukuran benang dan gramasi yang lazim dipergunakan.

1. BENANG 16S: Ketebalan antara 220 – 235 Gram/ M2.
2. BENANG 20S: Ketebalan antara 180 – 220 Gram/ M2.
3. BENANG 24S: Ketebalan antara 170 – 210 Gram/ M2.
4. BENANG 30S: Ketebalan antara 140 – 160 Gram/ M2.
5. BENANG 40 S: Ketebalan antara 110 – 120 Gram/ M2.

Catatan: Semakin kecil ukuran benang, semakin tebal bahan kaos.

JENIS RAJUTAN:

Pengertian Teknis.

1. SINGLE KNITT:
- Rajutan menggunakan jarum single.
- Penggunaan bahan hanya bisa digunakan satu permukaan/ sisi alias tidak bisa dibolak-balik.
– Jenis rajutan rapat, bahan padat, kurang lentur (stratching). Sebagian besar produk kaos yang ada dipasaran adalah memakai jenis rajutan Single Knitt.

2. DOUBLE KNITT:
- Rajutan menggunakan Jarum Double.
- Penggunaan bahan bisa digunakan 2 permukaan atau bahan bisa dibolak-balik.
- Jenis rajutan kurang rapat, lebih kenyal, lembut dan lentur. Produk kaos yang biasa memakai rajutan jenis ini adalah pakaian untuk bayi (baby) dan anak-anak. Ada sebagian orang menyebut bahan ini dengan sebutan Interlock.

3. LACOSTE (LAKOS):
- Mempunyai tekstur/corak, secara kasat mata terlihat kasar bintik2 tapi beraturan.
Bahan ini banyak digunakan oleh POLO shirt).

4. PIQUE:
- Texture seperti Lacoste. Hanya saja bahan ini lebih flexible karena mengandung spandex.
Cara mengetahui perbedaan dengan lacoste, tarik kedua sisi kearah samping kiri-kanan maka
terasa lebih kenyal/ melar dibanding dengan lacoste.
Bahan ini banyak digunakan oleh POLO shirt).

5. STRIPER atau YARN DYE:
- Menggunakan kombinasi benang warna (Yarn Dye).
- Kebanyakan bahan ini sudah finishing (openset atau sudah dibelah). Orang awam menyebut
bahan ini dengan sebutan bahan salur/ warna-warni. Biasa digunakan untuk produk kaos dewasa
( Pria, Wanita, Polo Shirt, maupun T-Shirt ). Tapi ada juga yang menggunakannya untuk pakaian
anak2 dan bayi.

6. DROP NEEDLE:
- Rajutan dengan variasi cabut jarum.
- Texture garis lurus vertikal. Hands-feel bagus dalam arti lembut, dan lentur ketika dipegang.
Bahan ini biasanya digunakan untuk Rib (leher T-Shirt), tapi juga ada yang menggunakan untuk
Ladies T-Shirt Body Fit dan kaos singlet.

ISTILAH-ISTILAH:

1. TUBULAR/ CALLENDER/ SETTING:
Bentuk bahan dasar kaos ini bulat melingkar (seperti sarung). Untuk bahan Cotton disebut Callendar, sedangkan untuk Non-Cotton disebut Setting. Yang paling banyak menggunakan bentuk bahan seperti ini kebanyakan garment/ yang bergerak di Clothing.
Contoh di label kalau anda membeli bahan kaos, ” Call : 40″. Artinya lebar bahan kaos 40″ berbahan cotton.

2. OPENSET / FINISH BELAH: Jenis finishing ini banyak digunakan untuk produk kaos dengan mengutamakan mutu seperti halnya digunakan untuk produk yang sudah punya brand (branded/ merk terkenal), dan kualitas export.
Ciri bahan kaos yang di openset adalah dibelah melebar /horizontal alias tidak berbentuk lingkaran lagi(sarung) lagi.
Kelebihannya adalah serat bahan lebih lurus, halus dan susut kain hampir 0% karena sudah melalui proses washing sebelum bahan diproduksi.

3. MERCERIZED/ NON MERCERIZED:

A. MERCERIZED. Efek dari proses ini, serat bahan jadi lebih rapat, warna lebih cerah, susut lebih baik, tapi lebih keras ketika dipegang (handsfeel). Contoh untuk jenis bahan ini banyak dipakai oleh produsen kaos lokal seperti : Sinergy, BE-HOT, Metalizer, Cressida, Dadung, Dagadu, dan lainnya.

B. NON MERCERIZED. Bahan dengan proses ini hasilnya terasa lebih soft/ lembut dan lentur. Contoh produk kaos yang memakai bahan jenis ini seperti Giordano, Billabong, Quicksilver, dan produk2 pakaian anak-anak dan bayi.

4. BIO ENZYM dan BIO COMPACT:
Jenis finishing ini merupakan inovasi dari Non Mercerized. Sebenarnya kedua jenis finishing ini secara teknis bersifat merapuhkan permukaan bahan kaos dengan semacam bakteri. Yang didapatkan adalah penampilan bahan jadi super lembut, bulunya jadi halus dan warna lebih cerah. Kelemahan bahan ini adalah tidak awet. Tetapi konsumen produk kaos jenis ini tidak mengutamakan keawetan kaos melainkan gengsi, karena produk ini umumnya merek terkenal dan mahal seperti : Billabong,Rusty, Ocean Pasific, Rip Curl, No Fear, dan lainnya.

5. ROTARY PRINT: Bahan kaos sudah disablon sebelum di dipotong (cutting). Proses printingnya menggunakan mesin rotary. Itulah sebabnya disebut rotary print. Kebanyakan penggunanya adalah garment.

6. WARNA : Warna untuk bahan kaos biasa menggunakan bahan warna yang REAKTIF atau SULFUR.
Warna yang dihasilkan dengan mencampurkan bahan warna dasar :
Reaktif : Warna lebih pekat tetapi gampang luntur
Sulfur : Warna kurang pekat tetapi tahan luntur

Sumber : http://halo2-bandung.blogspot.com/2012/02/mengenal-jenis-bahan-kaos.html

Senin, 04 Mei 2015

Peluang Bisnis Sablon Kaos

Halo sob..
ketemu lagi di blog cara sablon kaos. Kali ini ane akan coba membahas tentang sebuah peluang bisnis yang dijamin nggak ada matinya. bisnis apakah itu? langsung aja cekibrot sob..

Industri fashion merupakan industri yang tidak akan pernah mati, karena merupakan kebutuhan pokok setiap manusia. Seiring kemajuan zaman, semakin berkembang pula kebutuhan tersebut mulai dari aspek kenyamanan dan kualitas bahan, sampai dengan kualitas desain yang mendukung industri fashion tersebut.

Nah dalam perkembangannya, ternyata dunia fashion berkembang sangat dinamis di kalangan remaja hingga dewasa rentang umur 15-30 tahun.
Pernahkah anda menghitung isi lemari pakaian anda? lebih banyak mana antara kaos oblong dan pakaian formal seperti kemeja? saya yakin ada lebih banyak kaos di dalam lemari anda. Ini membuktikan bahwa bisnis kaos akan terus berkembang walaupun dalam persaingan yang ketat. Luasnya segmen pasar tersebut akan memperbesar peluang para pengusaha maupun calon pengusaha yang berencana untuk membuka usaha di bidang kaos, khususnya sablon kaos.

Anda akan mudah menjumpai penjual kaos mulai dari pasar tradisional, emperan toko, mal-mal, hingga distro-distro eksklusif di kota anda.
Nah pertanyaannya, apakah yang membedakan kaos-kaos yang dijual di berbagai tempat tersebut???
Ya. kualitas! Kita dapat melihat berbagai macam kualitas kaos, baik dari segi desain, kualitas bahan, maupun keunikan kaos tersebut yang dapat kita jadikan bahan pertimbangan dalam memilih kaos.

Mengapa sablon kaos?
Saat ini banyak brand-brand bermunculan, baik brand luar maupun lokal. Mereka bersaing menjual desain pada kaos produksi mereka. Nah jika kita berbicara desain, maka tak bisa lepas dari aplikasi desain tersebut pada media kaos salah satunya adalah dengan SABLON MANUAL. Teknik sablon manual belum dapat tergantikan oleh kehadiran teknologi sablon digital atau yang biasa disebut digital printing, mengapa? karena teknik sablon manual menawarkan banyak special effect yang tidak bisa dilakukan dengan menggunakan teknik sablon digital, seperti teknik glow in the dark, asphalt, high density, foil, crack, dan masih banyak teknik lainnya yang nanti mudah-mudahan bisa saya bahas dalam blog cara sablon kaos ini.

Oleh karena itu saya harap blog Cara Sablon Kaos ini dapat menambah wawasan para calon pengusaha, konsumen, maupun para penikmat fashion di Indonesia.
Salam!